Rabu, April 21, 2010

Perilaku konsumen dan Perilaku produsen

Menurut sumber yang saya dapatkan,di bawah ini merupakan pengertian dari teori Perilaku Konsumen dan perilaku produsen, kemudian

Teori perilaku konsumen adalah teori yang mempelajari cara konsumen memaksimumkan kepuasan dari suatu barang yang dikonumsinya.
Di dalam mempelajari teori perilaku konsumen dapat dibedakan menjadi 2 (dua) pendekatan :
1. pendekatan nilai guna cardinal(cardinal utility) yang sering disebut teori nilai subyektif (subjective value theory).
2. pendekatan nilai guna ordinal(ordinal utility) yang sering disebut dengan analisis kurva indifference/kurva kepuasan sama (indifference curve analysis).
Cardinal untility
Didalam menerangkan perilaku konsumen dengan pendekatan cardinal untility menggunakan asumsi :
1. Utility atau kepuasan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang atau jasa dapat di kwantifisir (di ukur). Satuannya dinamakan “util”
2. Berlaku “Law of Diminishing Marginal Utility” yang menyatakan :
“Semakin banyak suatu barang yang di konsumsi oleh seseorang semakin besar pula utility (kepuasan total) yang akan diperolehnya, tetapi tingkat pertambahan kepuasan (marginal utility) yang diperolehnya semakin lama semakin kecil. Suatu saat marginal utility-nya mencapai nol dan total untiliti-nya akan maksimum. Apabila penambahan konsumsi barang tersebut dilanjutkan, maka marginal utility-nya akan negatif dan total utility-nya akan menurun”.
3. konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total (total utility) yang maksimum.

Ordinal untility
Tujuan seorang konsumen yang rasional ialah mendapatkan kepuasan yang maksimum dari suatu barang yang dikonsumsinya. Seorang konsumen yang mencapai kepuasan yang maksimum dari mengkonsumsi suatu barang, dikatakan konsumen tersebut berada dalam kondisi keseimbangan (equilibrium).
Syarat Mencapai Kepuasan yang Maksimum
“seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum, apabila marginal utility dari setiap rupiah yang dibelanjakan untuk berbagai jenis barang adalah sama”.

Ada 4 Macam Konsep Elastisitas :
1. Elastisitas harga permintaan (Ed)
2. Elastisitas harga penawaran (Es)
3. Elastisitas silang (Ec)
4. Elastisitas pendapatan (Ey)
Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah prosentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri
Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran (Es) yaitu prosentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri
Elastisitas Silang
Elastisitas silang (Ec) yaitu prosentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat terjadinya perubahan harga barang lain.
Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan (Ey) adalah prosentase perubahan kuantitas barang yang diminta akibat terjadinya perubahan pendapatan

Perilaku Produsen

Teori Produsen dan Fungsinya
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.
Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:
produksi jangka pendek,
yaitu bila sebagian faktorSeorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan:
1. berapa output yang harus diproduksikan
2. berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.

(Produksi Optimal)
• Hukum yang menyatakan berkurangnya tambahan output dari penambahan satu unit input variabel, pada saat output telah mencapai maksimum.
• Asumsi yang berlaku:
1. Hanya ada satu unit input variabel, input yang lain tetap.
2. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah.
3. Sifat koefisien produksi adalah berubah-ubah.

Least cost combination
Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telahditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.

0 komentar: